Minggu, 04 Desember 2011

beRikU ceLah waKtU QhUe,,,

ku butuh waktu tuk bernafas
ku bukan robot yg harus memikirkan hal yg
tak seharusnya ku fikirkan,
beri ku celah waktuku
beri ku runtuhan cinta dari puing-puing kasihmu
agar tubuh ini berhenti berharap
agar raga ini tak bahagia dgn harapan yg hampa
dan tak selayaknya pula
ku masih memanggilmu "kasih"
karna debu diluar sana
telah menghapus dan mengangkatnya
terbang tinggi membelah dada langit
pergilah jauh dari pandanganku
namun,jangan kau bawa cintaku di pelupuk mata berlensamu










Senin, 21 November 2011

tsintaini yaqutata: DeLImA QhUe,,,,

tsintaini yaqutata: DeLImA QhUe,,,,: senja sore tawarkan keheningan, sendiri menatap langit dedaunan lambaikan salamnya dengan lembut, air percikkan keharuman dalam dada ...

DeLImA QhUe,,,,

senja sore tawarkan keheningan,
sendiri menatap langit
dedaunan lambaikan salamnya dengan lembut,
air percikkan keharuman dalam dada
mengecil  sudah asmara yang terpendam
diri ini berada dalam delima,
tak tahu mana yang harus dipilih,
Cahaya redup malam,
tak kunjung beriku kata kunci
repon negatif ku terima dalam wajah penuh dosa
berlumuran kehasutan yang kau cipta
menjadi sastra puisi yang tak ternilai harga jualnya
ku tawar harapan serta impian
dengan sebutir cinta dan secendok keyakinan
secercah kata ter'save' dalam 'card memory'
berkatakan password 'lovely'
ku buka perlahan dengan kata 'open'
ku lantunkan dalam kerasnya suara hati
terniang bayangmu muncul di otakku
mengajak jiwa mencari jawaban delima ku

Minggu, 20 November 2011

tsintaini yaqutata: sudah tiada lagi kabar tentang mu seolah matahari ...

tsintaini yaqutata: sudah tiada lagi kabar tentang mu
seolah matahari ...
: sudah tiada lagi kabar tentang mu seolah matahari yg tak kunjung memamerkan kegagahannya meski detik terus mengitari waktu dan bumi berpu...
sudah tiada lagi kabar tentang mu
seolah matahari yg tak kunjung memamerkan kegagahannya
meski detik terus mengitari waktu
dan bumi berputar terlalu cepat pada porosnya
tawa yg dulu mengglamour telinga
tak lagi terdengar
sedihku hasut ku tuk berdusta
api cemburu mulai berada pada titik kebencian
meraih sebuah harapan
dalam lantunan kata-kata:do'a
diri ini merasa tak berguna
dunia mungkin kan campakkan.
jarum garis rawan dalam diri ku
menunujuk pada bahaya.
emosi ku meluap seirinh berjalannya waktu
tak bisa ku menahan sejengkal_pun
ku terlalu muda dan lemah,
mengetahui api membara berkobar di dada diri ini.
menipis harapan mulai ber'star'
mengiris khayal dalam dunia maya
mengikis lembut ingatan mu dalam setiap
card memory yg terselip rapi dipojok kiri otak ini.
ku petik sebutir harapan
'tuk kali kedua.
sejatinya benar-benar berharap
ku coba hibur diri gundah ini
tersenyum dalam kesendirian
menangis dalam diam
dan bersujud dalam kegalauan..





Selasa, 15 November 2011

puisi

cemburu ku
otot tulang dalam darah  mendesir
percikkan sedikit ombak dalam dadamu
mendayung perahu kecil dalam muara penuh kasih
kau dan dia tawarkan kesetiaan siur angin sejuk  sepanjang hasrat
ku pernah jatuh dalam asa cinta
terpuruk sdih nanl layu
cemburuku tak jadi halang lalang hubungan mu
kau senantiasa berlabu,
meski dia tuangkan kekecewaan di jenjang lehermu,
redup-redup gemerlap cahaya lilin
tumpahkan tetesan air dalam labu
bayangmu merekor dalam filasat ku
jangan hantui aku dengan masa lalu
sedih cukuplah,,
pedih berlaga sempurna
menari-nari nakal diatas samudra tangis
tiada bosan lari dalam kejenuhan
sepasang mata menangkap lenguhan kesakitan
menghela nafas sejenak untuk menatapmu
terpejam lihatkan tiram lalu lempar sampan asmara

cinta dan benci
berdendang riang dalam sanubari kecil
telapak kaki menapak serpihan pasir halus
tumit terangkat dalam langkah
guman ludah dalam lidah berdesir
syairkan kata-kata nakal mu
sejentik harapan menguak
sejatinya terlalu berharap
tak kuat ku melihat mu dengan dirinya'
mematahkan ranting-ranting nadi ku
kemudian hanyut derasnya darah yang mengalir
hamparan lensa dalam mata
mentyeruak kata tak bertuan
cemburuku membabi buta
terkapar di antara cinta dan benci
keluhan hati tak henti-hentinya menguak
ruangan amarah menetes dingin dari muluitmu
putuskan benag dalam respon tali silaturahmi

Selasa, 08 November 2011

Riwayat Hidup

       Saya lahir disebuah desa dibawu,batealit,jepara.Setelah saya berumur sekitar 5 tahun-an,saya pndah ke sebuah desa yg  bernama desa bulungan,pakis aji,jepara,,pendidikan pertama saya dimulai di TK al-islam II Bulungan, SDN O1 Bulungan,MTsN Pecangaan diBawu dan MA Mathalibul Huda Mlonggo,, saat ini saya berkonsentrasi untuk masuk ke sebuah perguruan tinggi di Semarang..Hobi saya menggambar, kegemaran saya ini saya mulai ketika saya melihat seorang seniman melukis di hadapan saya,saya juga suka menulis,, berbagai puisi,cerpen,pantun,bahkan novel, saya tulis di sebuah kertas yang bisu,,namun, sampai sekarang saya belum bisa memberanikan diri untuk mengirimkan karya-karya saya,,saya merasa belum siap. Kehidupan saya dipenuhi dengan kebahagiaan,,ada keluarga yang selalu mendukung saya,,bahkan ada seseorang yang saya cintai yang selalu memotivasi saya,,.Sebuah keinginan serta harapan selalu mengitari kehidupan saya,, sebuah harapan untuk mendapatkan kebahagiaan sejati,,.Cita-cita saya menjadi seorang seniman dan penulis,,mungkin saya dilahirkan didunia ini untuk memepelajari seni dan jurnalistik,,menjadi seorang seniman butuh perjuangan yang keras,,namun,itu tidak memudarkan keinginan saya,,saya selalu berharap dan berharap,,karna dengan berharap kita bisa mewujudkan semua keinginan kita,,namun harus diimbangi dengan doa,,Sekian dari saya,,, bye,,bye,,,